Kamis, 22 Desember 2022

Cetak Sejarah, Royal Enfield Sukses Membelah Kutub Selatan

Kutub Selatan -  Royal Enfield mencetak sejarah dengan menuntaskan ekspedisi 90° SOUTH yang merupakan perjalanan melintasi rute sepanjang 770 km ke Kutub Selatan menggunakan Royal Enfield Himalayan. 

Upaya luar biasa ini dikonsepkan sebagai bentuk penghargaan atas komitmen merek sepeda motor tertua terhadap pure motorcycling.

Menurut Royal Enfield, 90° South adalah babak baru dalam rangkaian perjalanan sepeda motor yang menakjubkan. Dan ekspedisi ini merupakan yang pertama melintasi rute Kutub Selatan dengan kendaraan roda dua.

Perjalanan mulai berangkat dengan melintasi Antarktika dari 87 Derajat Selatan ke Kutub Selatan. Ekspedisi ini melibatkan dua rider, Santhosh Vijay Kumar dan Dean Coxson.

Pada 16 Desember 2021, mereka mencapai Kutub Selatan geografis dalam 15 hari, membuat upaya ambisius ini menjadi kenyataan.

Penjelajahan pertama tim tiba di Nova di Antarktika dari Cape Town. Selama empat hari di sana mereka untuk aklimatisasi, persiapan perbekalan, pengecekan peralatan dan sepeda motor.

Dari Novo, lanjut menempuh jarak 320 km selama 9 hari menuju Ross Ice Shelf yang merupakan titik awal yang ditentukan untuk para pengendara.

Di sana mereka menghadapi kondisi iklim ekstrem dengan suhu antara -30 hingga -25 derajat dan kecepatan angin 60 km/jam.

Selama perjalanan, tim bertemu dengan badai salju yang tak terduga dan memaksa untuk mengubah arah. Alih-alih memulai perjalanan dari 86 derajat Selatan, rider memulai perjalanan dari 87 derajat Selatan.

Meski terdapat beberapa hambatan di awal dan sedikit memutar, tim ekspedisi menyelesaikan perjalanan pada 16 Desember 2021 dan telah menciptakan sebuah sejarah baru.

Dimodifikasi

Untuk ekspedisi ini, dua sepeda motor Royal Enfield Himalayan dimodifikasi secara internal, dengan peningkatan fungsional. Agar dapat menavigasi salju dan es serta dapat berfungsi dengan baik dalam kondisi ekstrem di Antartika.

Untuk torsi yang lebih besar di roda belakang, sproket penggerak utama telah diubah dari unit 15-gigi, menjadi unit 13-gigi.

Pengaturan roda tubeless dengan ban berpaku agar memungkinkan berjalan pada tekanan sangat rendah, dan untuk meningkatkan daya apung di salju yang lembut, sekaligus memberikan traksi di atas es.

Tim Royal Enfield juga meracang alternator lebih kuat agar menghasilkan lebih banyak arus dan memungkinkan tim untuk mengaktifkan gigi panas dari baterai.

Royal Enfield juga berinisiatif untuk memastikan tidak ada jejak yang ditinggalkan oleh tim ekspedisi kecuali jejak roda.

Sejalan dengan gagasan Royal Enfield #LeaveEveryPlaceBetter, para rider memastikan semua limbah termasuk kotoran manusia dibawa kembali untuk dibuang pada tempat yang tepat.

Saat ini tim sedang menuju Union Glacier, bagian barat Antartika yang mengambil titik start dari Punta Arenas, Chili.

Ilmuwan Temukan Populasi Rahasia Beruang Kutub di Greenland

Kutub Selatan - Ilmuwan menemukan populasi beruang kutub di Greenland. Uniknya, mereka ditemukan di habitat yang tidak memungkinkan seekor beruang kutub bisa hidup disana. Tidak adanya lapisan es yang mengambang pada habitat mereka makin membuat para ilmuwan heran.

Mengutip dari Live Science, para ilmuwan menduga populasi rahasia beruang kutub itu telah bersembunyi selama ratusan tahun. Umumnya, beruang kutub hidup di lereng curam sekitar fjord, yaitu teluk kecil di pesisir pantai yang panjang dan sempit, atau biasa disebut tempat bertemunya gletser dan lautan.

Beruang kutub hidup dengan cara berburu binatang-binatang laut. Bukan hanya ikan, bahkan anjing laut juga menjadi makanan beruang yang satu ini. Penemuan para ilmuwan itu membuktikan, beruang kutub memiliki kemungkinan beradaptasi dengan mencairnya lapisan es laut akibat perubahan iklim.

"Es gletser mungkin bisa membuat sebagian kecil beruang kutub mampu bertahan hidup lebih lama di bawah pemanasan iklim, namun kasus seperti itu tidak banyak," ujar ilmuwan satwa di Pusat Sains Kutub, Universitas Washington, Kristin Laidre.

Para ilmuwan telah mengidentifikasi sebanyak 19 subpopulasi beruang kutub (Ursus maritimus) yang diketahui hidup di Lingkaran Arktik. Salah satu dari populasi tersebut membentang hingga 3.200 km di pantai timur Greenland.

Lebih lanjut, para ilmuwan mereka memaparkan beruang kutub disana terdiri dari dua populasi yang benar-benar berbeda. Populasi beruang kutub terdiri dari 300 ekor, kelompok yang baru ditemukan ini merupakan kelompok yang paling beragam secara genetik dari 20 populasi di Kutub Utara.

Bahkan, dilihat dari perbandingan genetiknya mereka telah terisolasi dari populasi timur laut selama 200 tahun lamanya. Berdasarkan Daftar Merah International Union for Conservation of Nature (IUCN), beruang kutub merupakan hewan yang rentan terhadap kepunahan.

Di dunia sendiri, hanya tersisa 36.000 ekor beruang kutub di alam liar. Bahkan, sejumlah penelitian juga mengatakan bahwa spesies beruang kutub akan punah pada akhir abad karena perubahan iklim yang ekstrim.

"Hilangnya es laut di Arktik masih menjadi ancaman utama bagi semua beruang kutub," jelas Laidre.

Eropa Dilanda Panas Ekstrem, Stonehenge Purba Muncul di Spanyol

Kutub Selatan - Kekeringan akibat musim panas ekstrem di Spanyol ternyata menguntungkan para arkeolog. Batuan megalitik atau Stonehenge Spanyol muncul dari dam yang kering.

Musim panas tahun ini menjadi salah satu musim panas paling parah yang dialami berbagai negara di Eropa. Termasuk salah satunya yaitu Spanyol.

Dilansir dari CNN, Selasa (23/8/2022) dampak dari perubahan iklim ini menyebabkan Iberian Peninsula atau kawasan pegunungan di yang melewati Spanyol dan Portugal alami kekeringan. Bahkan sebuah studi dari jurnal Nature Geoscience menyebut kekeringan ini merupakan yang paling parah selama 1.200 tahun dan diperkirakan hujan akan terus berkurang di musim dingin.

Salah satu perairan yang mengalami kekeringan di Spanyol adalah reservoir Valdecanas, di Provinsi Caceres. Otoritas setempat menyebut dam ini mengalami penurunan sebesar 28% dari kapasitas air yang dimilikinya.

Penurunan kapasitas air ini menyebabkan barisan batuan megalitik atau yang kini dikenal sebagai Stonehenge Spanyol muncul. Kini Stonehenge tersebut terekspos sepenuhnya ke permukaan.

Barisan batuan yang membentuk lingkaran ini disebutkan merupakan batuan yang berasal dari masa prasejarah. Nama asli dari situs ini adalah Dolmen of Guadalperal. Diperkirakan telah ada sejak 5000 tahun sebelum Masehi.

Stonehenge Spanyol ini pertama kali ditemukan oleh arkeolog Jerman Hugo Obermaier pada tahun 1926. Namun, area ini kemudian dibanjiri untuk pengembangan kawasan pedesaan pada masa diktator Francisco Franco.

Sejak saat itu, Stonehenge Spanyol hanya pernah terekspos secara penuh sebanyak empat kali. Kemunculan tak terduga dari Stonehenge ini tentu menjadi kabar gembira bagi para arkeolog. Banyak arkeolog yang berlomba untuk mempelajari batuan ini sebelum kembali tenggelam.

"Ini merupakan sebuah kejutan, ini adalah kesempatan yang langka untuk bisa mengaksesnya," kata arkeolog dari Universitas Complutense Madrid Enrique Cedillo.

Barisan batuan ini merupakan dolmen, yaitu batuan yang disusun secara vertikal dan biasanya menopang batuan datar. Meski dolmen banyak tersebar di wilayah Eropa Barat, namun tidak banyak yang diketahui mengenai siapa yang menyusun dolmen-dolmen tersebut.

Di sekitar atau bahkan di dalam batuan ini umumnya ditemukan sisa-sisa tulang manusia. Hal ini memunculkan teori bahwa dolmen ini merupakan makam.

Berkaitan dengan kemunculan dolmen Guadalperal di dam Valdecanas, asosiasi sejarah dan pariwisata setempat mengadvokasikan agar dolmen ini dipindahkan ke museum atau daratan kering.

Selain menguntungkan para arkeolog, kemunculan Stonehenge versi Spanyol ini ternyata membawa rezeki bagi pelaku usaha wisata perahu. Salah satunya yaitu Ruben Argentas. Ia diuntungkan karena dam ini kini menjadi destinasi wisata.

"Dolmen itu muncul dan pariwisata dolmen dimulai," ujarnya, seperti dikutip Reuters.

Meski begitu, tetap ada pihak yang dirugikan dari fenomena kekeringan ini. Para petani lokal merugi akibat tidak adanya pasokan air untuk tanaman serta hewan ternak mereka.

"Tidak ada cukup hujan sejak musim semi. Tidak ada air untuk ternak dan kami harus mengangkutnya," kata Jose Manuel Comendador.

Selain Jose, Rufino Guinea juga mengeluhkan hal yang sama. Ia mengungkapkan bahwa karena kekeringan ini tanaman cabainya rusak.

Ada 'Es Zombie' di Greenland, Bikin Permukaan Laut Naik 27 cm

Kutub Selatan - Alam kembali menyalakan alarm agar manusia lebih peduli kepada alam. Kini, ada potensi es mencair yang mengakibatkan permukaan laut naik 27 cm.

Dilansir dari Huffpost, Minggu (4/9/2022) sebuah penelitian merilis bahwa ada es zombie dari lapisan es di Greenland yang bila mencair akan menaikan permukaan laut hingga 27 cm.

Es zombie adalah es yang masih menempel pada area es yang tebal namun tidak lagi diisi ulang oleh gletser besar yang menerima sedikit salju. Tanpa adanya pengisian ulang ini, es tersebut akan mencair akibat dari perubahan iklim.

"Ini es mati. Itu hanya akan mencair dan menghilang dari lapisan es," kata William Colgan, ahli glasiologi di Geological Survey of Denmark and Greenland.

"Es ini telah dibuang ke laut, terlepas dari skenario iklim (emisi) apa yang kita ambil sekarang," dia menambahkan.

Penemuan terbaru menyebutkan bahwa 27 cm yang diprediksi dalam penelitian itu bukan angka yang kecil. Angka itu lebih dari dua kali lipat kenaikan permukaan laut seperti yang diperkirakan para ilmuwan sebelumnya dari pencairan lapisan es Greenland. Dalam jurnal Nature Climate Change disebutkan itu bisa mencapai hingga 78 sentimeter.

Sebaliknya tahun lalu, laporan Intergovernmental Panel on Climate Change tentang Perubahan Iklim memproyeksikan kisaran 6 hingga 13 centimeter untuk kemungkinan kenaikan permukaan laut dari pencairan es Greenland pada tahun 2100.

Apa yang dilakukan para ilmuwan untuk penelitian ini adalah melihat keseimbangan es. Dalam keseimbangan sempurna, hujan salju di pegunungan di Greenland mengalir ke bawah dan mengisi kembali serta menebalkan sisi gletser, menyeimbangkan apa yang mencair di tepinya. Namun dalam beberapa dekade terakhir ada lebih sedikit pengisian dan lebih banyak pencairan, menciptakan ketidakseimbangan.

Peneliti melihat rasio jumlah yang ditambahkan dengan jumlah yang hilang, menghitung bahwa 3,3% dari total volume es Greenland akan mencair, walau dunia berusaha mengurangi polusi karbon.

Salah satu penulis penelitian mengatakan bahwa lebih dari 120 triliun ton (110 triliun metrik ton) es sudah ditakdirkan untuk mencair karena ketidakmampuan lapisan es yang memanas untuk mengisi kembali tepiannya. Ketika es itu mencair menjadi air, jika hanya terkonsentrasi di Amerika Serikat, kedalamannya akan 37 kaki (11 meter).

Kesannya 27 cm adalah angka yang kecil bukan? Namun, di beberapa daerah pesisir akan dilanda lebih banyak gelombang pasang dan badai buruk, sehingga kenaikan permukaan laut sebanyak ini. Kejadian ini akan memiliki dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan yang besar.

Belum diketahui waktu pasti kapan es ini akan mencair. Namun dua peneliti, Leigh Stearns dari University of Kansas dan Sophie Nowicki dari University of Buffalo, mengatakan itu akan terjadi pada abad ini.

Jika tebak-tebakan, Colgan dan rekan-rekannya mengira bahwa es akan mencair pada tahun 2150.

6 Tempat Terdingin di Dunia, Dijamin Beku!

Kutub Selatan - Saat ini suhu bumi telah meningkat. Namun, 6 lokasi ini tetap menjadi tempat paling dingin di dunia. Kira-kira sedingin apa ya?

Berbagai wilayah di dunia kini alami musim panas ekstrem. Banyak yang mengalami kenaikan suhu secara drastis hingga menyebabkan kekeringan.

Namun meski mengalami kenaikan suhu, wilayah-wilayah ini tetap jadi tempat paling dingin di dunia. Dilansir dari newscientist.com, keenam tempat ini tentu bukanlah destinasi berlibur favorit. Akan tetapi, bagi traveler yang penasaran ingin merasakan sensasi dingin yang berbeda, maka 6 lokasi ini bisa menjadi pilihan.

1. Dataran Tinggi Antartika Timur, Antartika

Wilayah ini merupakan tempat paling dingin di dunia. Berdasarkan data yang dikumpulkan Dome Argus dan Dome Fuji antara tahun 2004-2016, suhu di dataran ini bisa mencapai -94°C.

Menjadikannya tempat dengan suhu terdingin di bumi. Namun para peneliti di area tersebut menambahkan bahwa suhu yang dirasakan di kawasan ini bisa lebih dingin dibanding suhu yang tercatat karena udara di sekitar area ini adalah udara kering.

2. Stasiun Vostok Antartika

Bagian lain di Antartika ini menempati tempat terdingin kedua di dunia. Termometer yang terpasang di stasiun penelitian ini pernah mencatat suhu terendah hingga -89,2°C pada Juli 1983.

Jika dilakukan pengukuran kembali, suhunya mungkin saja sudah naik. Namun tampaknya tetap tidak akan jauh dari suhu awal mengingat daerah ini memang daerah yang sangat dingin. Serta merupakan salah satu tempat terkering di dunia.

3. Stasiun Amundsen-Scott, Antartika

Masih di Kutub Selatan, kali ini berasal dari catatan di Stasiun Amundsen-Scott. Hanya berbeda sedikit dengan posisi kedua, termometer di stasiun ini pernah mencatat suhu terdingin hingga -82,8°C pada Juni 1982.

Meski begitu, di stasiun ini juga pernah tercatat suhu tertinggi di Dataran Tinggi Antartika Timur. Pada hari Natal tahun 2011, tercatat suhu di kawasan naik dengan drastis hingga -12,3°C.

4. Denali, Alaska, Amerika Serikat

Denali merupakan puncak gunung tertinggi di Amerika Utara dengan ketinggian lebih dari 6000 mdpl. Suhu rata-rata di kawasan ini adalah -10°C. Tak banyak orang yang berhasil memuncaki gunung ini, salah satunya karena faktor suhu.

Antara tahun 1950-1969, sebuah stasiun cuaca di kawasan ini pernah mencatat suhu terdingin yang pernah dialami Denali, yaitu pada -73°C. Akan tetapi angin dingin di kawasan ini bisa membuat suhu tersebut turun hingga -83,4°C.

5. Stasiun Klinck, Greenland

Stasiun cuaca Klinck merupakan tempat terdingin di Lingkaran Arktik. Stasiun cuaca ini terletak di bagian tengah Greenland. Suhu terdingin yang tercatat adalah -69,6°C. Suhu ini direkam pada bulan Desember 1991.

Meski secara umum suhu Greenland memang dingin. Sayangnya, rekor suhu paling dingin ini tak mempengaruhi cepatnya laju es mencair.

6. Oymyakon, Siberia, Rusia

Tempat ini merupakan tempat terdingin yang memiliki penduduk permanen. Oymyakon merupakan sebuah kota di Rusia dengan jumlah populasi sekitar 500 penduduk.

Suhu paling rendah yang pernah tercatat di kota ini adalah -67,7°C pada tahun 1933. Suhu minimum rata-rata di kota ini selama musim dingin adalah -55°C. Dengan suhu tersebut masyarakat tetap beraktivitas seperti biasa dan sekolah baru diliburkan jika suhu lebih rendah dari -55°C.

Ilmuwan Mau Bekukan Kutub Bumi Supaya Tidak Meleleh

Kutub Selatan - Para ilmuwan melontarkan ide untuk membekukan kembali Kutub Utara dan Selatan. Caranya, dengan memompa atmosfer Bumi dengan partikel mikroskopis untuk menghalangi sinar Matahari.

Metode ini, menurut mereka, adalah cara yang layak dan sangat terjangkau untuk mencegah beberapa dampak krisis iklim, meskipun mereka juga mengakui hal itu memiliki sejumlah risiko.

Dalam studi baru yang diterbitkan dalam jurnal Environmental Research Communications ini, para ilmuwan menuliskan ide mereka menggunakan armada 125 pesawat militer ketinggian tinggi untuk melepaskan partikel aerosol ke stratosfer di belahan Bumi Utara dan Selatan.

Jika disuntikkan pada ketinggian 13.106 meter pada garis lintang yang kira-kira sama dengan Anchorage di Alaska selatan dan ujung selatan Patagonia, maka partikel-partikel tersebut akan melayang menuju Kutub dan menaungi permukaan di bawahnya dari sinar Matahari.

Lebih sedikit energi Matahari, berarti akan lebih sedikit panas. Jika dilakukan dengan benar, para peneliti berpendapat cara ini bisa menurunkan suhu di daerah kutub sebesar 2°C, atau kira-kira sama dengan tingkat di zaman pra-industri. Dengan demikian, suhu global pun bisa menjadi lebih rendah.

"Meski ini bisa mengubah Bumi yang memanas dengan cepat, suntikan aerosol stratosfer hanya mengobati gejala perubahan iklim, bukan penyakit yang mendasarinya. Ibaratnya, ini aspirin, bukan penisilin. Jadi ini bukan pengganti dekarbonisasi," kata Wake Smith, penulis utama studi dan seorang ahli geoengineering dari Yale University, dikutip dari IFL Science.

"Setiap pergantian termostat global yang disengaja akan menjadi kepentingan bersama bagi seluruh umat manusia dan bukan hanya wilayah Arktik dan negara-negara Patagonia," lanjut Smith.

Tim menyimpulkan, rencana ini akan menelan biaya USD11 miliar per tahun. Dana ini relatif kecil mengingat dampak perubahan iklim diperkirakan akan merugikan dunia dalam skala besar.

Saat ini Kutub Utara memanas lebih cepat daripada bagian lain dari planet kita karena fenomena yang dikenal sebagai amplifikasi Arktik atau amplifikasi kutub.

Namun, itu bukan alasan utama kawasan kutub menjadi sasaran dalam rencana ini. Para peneliti memilih wilayah Bumi ini karena penduduknya jarang, yang berarti relatif sedikit orang yang akan terkena dampak jika terjadi kesalahan.

Jika kalian berpikir bahwa ide untuk menghalangi Matahari adalah ide yang jahat, kalian tidak sendirian. Pada awal 2022, sekelompok ilmuwan dan sarjana pemerintahan menandatangani surat yang mendesak larangan teknologi serupa yang bertujuan mengurangi sinar Matahari masuk ke Bumi.

Langkah semacam ini memang tampak menjanjikan di tengah krisis iklim yang semakin parah. Namun sebagian ilmuwan berpendapat bahwa cara itu bisa memiliki efek knock-on yang tak terduga di seluruh dunia.

"Risiko geoengineering surya kurang dipahami dan tidak pernah dapat diketahui sepenuhnya. Dampaknya akan bervariasi di seluruh wilayah, dan ada ketidakpastian tentang efeknya pada pola cuaca, pertanian, dan penyediaan kebutuhan dasar makanan dan air," kata mereka.

"Selain itu, kemungkinan spekulatif risiko geoengineering surya di masa depan menjadi argumen kuat bagi pelobi industri, penyangkalan iklim, dan beberapa pemerintah untuk menunda kebijakan dekarbonisasi," tambah mereka.

Kantor Pos Terpencil di Dunia, Stafnya Mandi 2 Minggu Sekali

Kutub Selatan - Tahun lalu kantor pos terpencil di dunia membuka lowongan kerja. Tak disangka, yang daftar sampai ribuan orang.

Kantor pos ini berada di Port Lockroy, Pulau Goudier, Antartika. Berada di ujung selatan bumi, kantor pos yang dikelola oleh organisasi UK Antarctic Heritage Trust (UKAHT) ini punya suhu di bawah nol.

Bekerja di sini, artinya staf harus siap mental. Selain suhu, wilayah ini tak mengalami malam dan musim panas. Tidak ada pasokan air bersih dari perusahaan dan pemberdayaan toilet modern. Semuanya serba terbatas.

Pegawai pos yang mau kerja di sini juga punya tugas tambahan yaitu menghitung penguin. Dilansir dari BBC, Port Lockroy jadi habitat dari koloni penguin.

Jika ingin mandi, air akan disediakan oleh kapal pemasok yang singgah di Pulau Godier sekali dalam beberapa hari. Namun jika situasi memburuk, kapal penyedia air hanya datang sekali dalam dua pekan.

UKAHT tadinya membuka empat posisi untuk bekerja di sana selama lima bulan. Tahukah traveler, kalau ternyata yang daftar sampai 6.000 peserta.

Akhirnya, UKAHT mendapuk empat perempuan Inggris sebagai karyawannya. Mereka adalah Clare Ballantyne, Mairi Hilton, Natalie Corbett dan Lucy Bruzzone.

Natalie Corbett bercerita tentang pengalaman barunya ini. Baru saja menikah, Corbett harus rela berpisah dengan suami dan pergi ke Antartika untuk pekerjaan yang sangat langka ini. Bahkan Corbet menggambarkan perjalanan ini sebagai bulan madu sendirian.

Sementara itu tugas menghitung penguin diserahkan pada Mairi Hilton. Sebelum bekerja di kantor pos ini, Hilton adalah ahli biologi konservasi.

"Ini untuk pertama kalinya saya ke Antartika dan tentu saja saya sangat senang. Terus terang, saya belum bisa membayangkan seberapa dingin di sana. Saya tak tahu apakah saya harus melewati salju tebal setiap kali pergi ke kantor," kata Hilton.

Hilton mengaku sangat senang dengan tugas ini. Dirinya dan pegawai baru lainnya akan mendapat kursus pertolongan pertama pada kecelakaan dan mengikuti seminar dari ahli penguin.

Setiap tahun, kantor ini menangani sekitar 80.000 kartu pos yang dikirim ke lebih 100 negara. Lebih dari 18.000 orang mengunjungi Port Lockroy per tahun. Ini membuat Port Lockroy sebagai salah satu tempat yang paling banyak dikunjungi di Antartika, dan lawatan pengunjung adalah pemasukan utama UKAHT.